Otak saya berdebu, lusuh, dan dekil. Sekarang ketika mau dipakai ngadatnya gila-gilaan. Pusing sekali kepala. Seperti mau pecah. Dipukul benda tumpul dari belakang kepala. Sudah saya bilang saya harus ditempa. Ditinggal sendiri dan dipaksa. Dipaksa supaya otak ini dipakai. Tidak ongkang-ongkang lagi. Jalan hey, otak. Lihat beberapa bulan kedepan akan menentukan hidupmu. Ditinggal dan mesti meninggalkan. Jalan hey, otak! Kamu mau cita-cita itu tidak? Kalau begitu harus dipakai. Jangan terus-terusan hatimu yang dipakai. Bisa mampus kamu lama-lama. Mati. Hati dipakai berpikir. Matilah jadinya.
Otak saya kalah pintar dengan hati. Cih, hati yang mana dulu. Hatimu pun tak kaya-kaya. Memang kau pikir semudah itu. Memang hatimu pintar? Jangan mentang-mentang berpikir dengan hati lalu hatimu jadi pintar dan kaya. Mana buktinya. Kau tetap kosong. Kosong otak dan kosong hati.
Sekarang saya paksa. Saya paksa otak saya bekerja. Karena memang itu tugasnya. Bukan hanya bersantai-santai sambil ongkang-ongkang kaki. Bukankah dulu kamu suka merangkum dan membuat kesimpulan? Mana sekarang buktikan. Kau kaget bukan alang kepalang kan? Setelah melihat kenyataan dengan mata kepala sendiri.
Belajar saja memang tidak sempurna. Mau kau predikat terbaik juga kalau tak pernah kau praktekan dan terjun langsung mana pernah otakmu sekaget ini.
Haha, mending kalau predikat terbaik. Itu pun kamu tak punya. Cih, dasar otak tumpul. Sekarang mampuslah kau. Tertatih-tatih selama beberapa bulan ke depan.
Oke, mari kita lihat. Saya menulis ini untuk menggodamu, tahu. Menggoda supaya kamu berjalan lagi. Saya mau lihat sampai mana ketangguhanmu. Sampai kapan mau bersantai. Berbuat bodoh dan tak berguna. Cepat, jalan!!
Tapi benang, jangan datang ke mimpiku malam ini ya.. |
hahahahaa...caption fotonya kocak deh
BalasHapusiya rif, smoga ga keimpi-impi ya.huhuh
BalasHapus