Kamis, 01 Desember 2011

Hari Kesatu. Sedikit Dongeng Tentang Dongeng.

Apa sih fairy tale? Artinya dongeng menurut beberapa terjemahan bebas yang kutemukan. Kata ibuku juga begitu. Dongeng? Seperti putri raja dan pangeran? Semua yang indah-indah? Bisa jadi. Tapi segala sesuatu kan sesuai dengan apa yang kau pikirkan. Kau bisa saja berpikir kebalikannya. Terkadang berpikir salah dan terbalik itu baik juga (Itu kalau kau bukan manusia berotak kanan). Dongeng tidak semuanya indah. Tapi tentu tidak seburuk itu juga. Coba saja. Dongeng-dongengku sewaktu kecil berlatar wayang. Itupun kadang tidak kudengarkan sampai selesai. Ngantuk. Tapi ayahku begitu suka pada wayang. Kalau itu fairy tale bukan? Hahaha, iya itu fairy tale versi Indonesia. Puteri-puterinya tidak kalah cantiknya. Lihat saja Dewi Shinta, Dewi Drupadi, juga Srikandi dan Kamaratih. Jangan lupa Dewi Nawang Wulan yang selendangnya dicuri Joko Tarub hingga tidak bisa pulang ke kahyangan. 

Waktu kecil kupikir dongeng itu muncul dengan sendirinya. Memang terjadi di suatu ruang dan waktu entah dimana. Tapi beranjak dewasa, aku kini tahu ternyata kau bisa membuatnya sendiri. Karena dongeng tidak melulu berarti puteri dan pangeran. Tidak melulu berisi keajaiban dan kutukan. Dongeng itu sebenarnya makna yang kau beri warna. Supaya senang didengarkan. Supaya dalam kau pikirkan. Maka disinilah aku, menulis dongeng selama tujuh hari (sudah terdengar seperti dongeng belum?) Bukan untuk mencapai kekuatan baru, bukan untuk menemukan harta karun, bukan juga untuk melepaskan kutukan atau apa. Tapi aku ingin menemukan makna dan memperkuat pijakan untukku sendiri. Karena itulah yang diharapkan para orang tua ketika mendongeng untukmu sebelum kau tidur (selain untuk membuatmu lebih cepat tidur tentunya). Sekarang aku mau cari peta harta karunnya dulu. Sementara itu kudoakan semoga pijakanmu cukup kuat. Dan semoga bantalmu sudah cukup nyaman. Selamat tidur. :)

Kitab Bhagawadgita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar