Senin, 15 November 2010

Hari Kelima Belas. Senin Pagi.

Perjalanan satu tiga perempat jamku baru saja selesai. Kehidupan yang kulewati sudah terlintas. Bau padi dan sawah tadi menunggu tiga bulan lagi dipanen. Bebek-bebek tidak kelihatan karena aku kesiangan. Jerami-jeraminya juga sudah dilindas traktor untuk kembali ditanami.

Pemandangan pagi sebelum aku kembali menapakkan kakiku. Menanti supaya bisa menari di belahan jiwa yang lain. Menanti perjalananku sampai tiba waktunya dijelajahi nanti. Mengumpulkan nyali keping demi keping. Jadi ketika pulang bisa bersiap-siap kakiku menari lagi.

Senin kuhitung mundur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar